KEAGUNGAN SHADAQAH
Sarana Untuk Membersihkan Harta dan Menyucikan Hati
Perhatikanlah Firman Allah subhanahu wata’ala artinya, “Ambillah shadaqah (zakat) dari sebagian harta mereka, dengan shadaqah
(zakat) itu kamu membersihkan dan menyucikan
mereka, dan berdo’alah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.” (QS. At-Taubah:
103)
Imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan,
“Membersihkan mereka” adalah membersihkan mereka dari dosa-dosa dan
sifat bakhil. Sedangkan “menyucikan mereka” yaitu mengangkat derajat
mereka kepada derajat mukmin dan mukhlis. (Riyadhush Shalihin)
Merupakan Karakter Orang yang Bertaqwa dan Orang yang Ihsan (Muhsin)
Perhatikanlah Firman Allah subhanahu wata’ala
artinya, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada
surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertaqwa. (Yaitu) orang-orang yang menafkahkan
(hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang
menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah
menyukai orang-orang yang berbuat ihsan (muhsin).” (QS. Ali Imron:
133-134)
Shadaqah Sarana Penghapus dan Pelebur Dosa
Shadaqah Sarana untuk Mening-gikan Derajat
Merupakan Ciri Khas Seorang Mukmin
Perhatikanlah Firman Allah subhanahu wata’ala
artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang
apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan
kepada mereka Ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan
kepada Rabblah mereka bertawakkal. (Yaitu) orang-orang yang mendirikan
shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan
kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya.
Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Rabbnya dan
ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia.” (QS. Al-Anfaal: 2-4)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda, “Shodaqoh adalah bukti.” (HR Muslim). Imam An-Nawawi
rahimahullah mengatakan, “Shadaqah Adalah Bukti” Artinya adalah bukti
dari kejujuran iman dan keikhlasan seseorang dengan bershadaqah.
Shadaqah Berarti Memberikan Pinjaman kepada Allah, Maka Pinjaman tersebut Pasti Allah Kembalikan dengan Berbagai Macam Cara
Perhatikanlah firman Allah subhanahu wata’ala
artinya, “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman
yang baik (yaitu menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan
memperlipatgandakan pembayaran kepadanya dengan kelipatan yang banyak.
Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) serta kepada-Nya kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah: 245)
Silahkan periksa juga firman Allah subhanahu wata’ala dalam surat
Al-Hadiid: 18 dan surat At-Taghaabun: 17.
Shadaqah termasuk Berjihad dengan Harta
Perhatikanlah Firman Allah subhanahu wata’ala
artinya, “Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di
jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi
derajatnya di sisi Allah. Dan itulah orang-orang yang mendapatkan
kemenangan.” (QS.
At-Taubah: 20)
Shadaqah Mendatangkan Keberuntungan dan Kemudahan di Dunia dan di Akhirat
Perhatikanlah Firman Allah subhanahu wata’ala
artinya, “Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu,
dengarlah dan taatlah; serta nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu.
Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka
itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. At-Taghabun: 16)
Firman Allah subhanahu wata’ala dalam ayat
yang lain, artinya, “Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan
Allah) dan bertaqwa.
Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik
(surga). Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” (QS.
Al-Lail: 5-8)
Orang yang Bershadaqah Mendapat Naungan Allah subhanahu wata’ala Pada Hari Kiamat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
menjelaskan hal itu sebagaimana terdapat dalam hadits yang bersumber
dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berikut ini, “Ada tujuh golongan
yang akan dinaungi oleh Allah pada hari yang tiada naungan kecuali
naungan-Nya.” Beliau menyebutkan salah satunya adalah seorang yang
bershadaqah secara diam-diam (sembunyi), sehingga apa yang diinfakkan
oleh tangan kanannya tidak diketahui oleh tangan kirinya. (Muttafaqun
‘Alaihi)
Shadaqah Itu Sendiri Juga Akan Menaungi Seseorang di Hari Kiamat
Yazid Bin Abi Habib menceritakan bahwa Abu
Khair bercerita: bahwa sesungguhnya dia pernah mendengar Uqbah Bin Amir
radhiyallahu ‘anhu berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda, “Setiap orang akan berada di bawah naungan
shadaqahnya (pada hari Kiamat), sehingga diputuskan perkara terhadap
manusia atau ditegakkan hukum di antara manusia.”
Yazid berkata, “Abu Khair setiap kali dia
berbuat kekhilafan, maka dia akan bershadaqah (untuk menutupi
kesalahannya tersebut) meskipun hanya dengan sepotong kue atau sebutir
bawang atau yang lainnya.” (Ahmad:
16695, dishahihkan oleh Syekh Al-Albani)
Shadaqah Menjadi Penghalang dan Penghijab Seseorang dari Neraka
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu,
dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar ke tanah
lapang pada hari Raya Qurban atau Fitri, kemudian selesai melaksanakan
sholat beliau khutbah, di dalam nasehatnya kepada manusia, beliau
memerintah-kan mereka untuk bershadaqah, seraya bersabda, “Wahai
sekalian manusia bershadaqahlah kalian,” lalu beliau melewati kaum
wanita, seraya bersabda, “Wahai kaum wanita bershadaqahlah kalian karena
saya melihat kebanyakan penghuni neraka adalah dari kalian.” (HR.
Al-Bukhari)
Dalam hadits lain yang diriwayatkan dari ‘Adi
Bin Hatim radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda, “Takutlah kalian kepada api nereka walau hanya bershadaqah
dengan setengah butir korma.”
(HR. Al-Bukhori)
Memberikan Menu Berbuka kepada Seorang yang Berpuasa, Maka Mendapatkan Pahala Seperti Orang yang Berpuasa Tersebut
Hal ini dijelaskan dalam hadits yang
diriwayatkan dari Zaid Bin Khalid Al-Juhaimi radhiyallahu ‘anhu, dia
berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bersabda,
“Barangsiapa yang menyediakan menu untuk berbuka puasa bagi seorang yang
puasa, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang
berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala yang diperoleh oleh orang
berpuasa.” (HR. At-Tirmidzi dan Abu ‘Isa berkata, “Hadits ini hasan
shahih)
Shadaqah yang Diiringi dengan Puasa, Perkataan Baik dan Shalat Malam akan Memuluskan Jalan Seseorang ke Surga
Tentang hal ini perhatikanlah hadits yang
bersumber dari Nu’man Bin Sa’ad, beliau meriwayatkan dari Ali Bin Abi
Thalib radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam, bersabda, “Sesungguhnya di dalam surga ada
ruangan-ruangan yang bagian luarnya terlihat dari dalam dan bagian
dalamnya terlihat dari luar”, lalu seorang badui bertanya, “Untuk siapa
ruangan-ruangan itu wahai Rasulullah?” Lalu beliau menjawab, “Untuk
siapa saja yang berkata baik, memberi makanan, selalu berpuasa dan
melakukan qiyamul lail (sholat
malam) sedang orang-orang dalam keadaan tidur.” (HR. At-Tirmidzi dan Abu ‘Isa berkata: hadits hasan gharib)
Shadaqah Mendatangkan Keberkahan karena Do’a Malaikat untuk Sang Dermawan
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau
mengatakan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bersabda, “Tiada
suatu hari yang dilewati oleh hamba-hamba Allah kecuali ada dua malaikat
yang turun, salah satunya berdo’a, “Ya Allah berikanlah ganti kepada
seorang yang dermawan”, dan yang satunya lagi berdo’a,” Ya Allah
berikanlah kehancuran kepada orang yang kikir.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
Harta Tidak Akan Berkurang karena Dishadaqahkan, Justru Allah Menyuburkannya
Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,
“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan shodaqoh. Dan Allah tidak
menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat
dosa.” (QS. Al-Baqarah: 276)
Perhatikan juga hadits yang diriwayatkan dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda, “Shadaqah tiada akan mengurangi harta.” (HR. Ibnu
Hibban dan Ibnu Kuzaimah)
Shadaqah Dapat Meredam Murka Allah Sekaligus Menghantarkan Seseorang untuk Memperoleh Husnul Khatimah
Diriwayatkan dari Anas Bin Malik radhiyallahu
‘anhu, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bersabda,
“Sesungguhnya shadaqah itu dapat meredam murka (kemarahan) Rabb (Allah)
dan shadaqah itu dapat menghindarkan seseorang dari kematian su’ul
khotimah.” (HR.
At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban). Abu ‘Isa berkata: hadits ini hasan gharib.
Bershadaqah Walau Sekecil Apa pun, Nilainya Tetap Besar di sisi Allah
Dari Asma` radhiyallahu ‘anha, beliau
berkata, Saya berkata (kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam):
“Ya Rasulullah! Saya tidak memiliki harta kecuali apa yang diberikan
suamiku Zubair kepadaku, apakah saya juga bershadaqah?” Beliau menjawab,
“Bersadaqahlah dan janganlah engkau terlalu memperhatikannya
(memperhatikan kwantitasnya), sebab Allah tetap memberikan perhatian-Nya
kepadamu.” (HR. Al-Bukhari dan Ibnu Hibban)
Allah subhanahu wata’ala Membebaskan Seseorang dari Kesulitan di hari Kiamat yang Membebaskan Orang yang Berhutang
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau
berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Dahulu ada
seorang laki-laki yang biasa memberikan hutang orang-orang, lalu dia
berkata kepada pembantunya, “Jika engkau melihatnya kesulitan, maka
bebaskanlah hutangnya, mudah-mudahan dengan hal itu Allah membebaskan
kita (dari azab-Nya).” Beliau berkata, “Ketika dia meninggal dunia, maka
Allah membebaskannya (dari azab-Nya).” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad
dan
lain-lain)
Melapangkan Dada dan Menentramkan Hati.
Mengobati Penyakit Jasmani dan Rohani.
Meraih Sifat Qona’ah dan Tawadhdhu’.
Menyucikan Hati Pemberi Shadaqah dan Mendatangkan Rahmat Bagi Penerimanya
(Isnain Azhar, Lc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar