Senin, 11 Mei 2015

Ihsan ?

Perlunya sikap ihsan. Yaitu, selalu merasa dilihat Allah SWT di mana pun berada
Ihsan adalah puncak kesadaran seorang Muslim. Saat ihsan telah terhujam di hati
seorang Muslim, di mana pun dan kapan pun ia akan selalu sadar diri, sehingga
tertuntun hidupnya. Saat melakukan ketaatan, ia akan berusaha

menyempurnakan ketaatan tersebut, sebab ia sadar bahwa Allah melihatnya. Ia pun
akan malu melakukan maksiat, sebab pandangan Allah tak mungkin lepas dari
dirinya.
Seorang muslim yang taat terlatih saat bulan Ramadhan,. Allah SWT mendidik kita untuk
berlaku ihsan. Dan alhamdulillah kita pun mampu melakukannya. Lihatlah saat tengah hari Ramadhan, saat sedang lapar-laparnya. Walau di kamar kita banyak makanan, kita tidak
berani memakannya. Padahal kalau toh kita memakannya tidak ada seorang pun yang
tahu. Saat Ramadhan pun, sebagian kita mampu menjaga panca indera. Tidak mau
ber-ghibah, memandang yang diharamkan, ada mendengar perkataan sia-sia.
Demikianlah, saat Ramadhan kita mampu menjaga diri bukan hanya dari hal yang
diharamkan tapi juga dari yang dihalalkan, khususnya dari makan, minum, dan
berhubungan suami istri. Semuanya terjadi karena keyakinan bahwa Allah SWT
melihat kita.
Ada lima faktor yang bisa mempertahankan sikap ihsan kita. Yaitu:
(1). Tadzwidul ‘ulum atau membekali diri dengan ilmu yang bisa mengantar kita semakin
mengenal Allah SWT. Pupuk iman adalah ilmu. Maka jadilah orang yang haus ilmu
dan terus belajar dan belajar tentang islam;
(2) Shahabatus shalihin atau bersahabat dengan orang shalih. Rasulullah SAW bersabda bahwa seseorang akan mengikuti agama dan keyakinan sahabat karibnya. Maka hendaknya seseorang memperhatikan siapa yang akan dijadikan sahabat karibnya (HR Abu Dawud dan Tirmidzi);
(3) Ad-diinun nashihah. Jadikan agama sebagai nasihat. Artinya budayakan saling nasihat-menasihati dalam kebenaran dan kesabaran, minimal dalam lingkup terdekat;
(4) Istiqamah fil ‘amal atau istikamah dalam beramal. Pengamalan melahirkan pengalaman. Maka, usahakan untuk merutinkan diri dalam beramal, termasuk melakukan muhasabah;
(5) Berdoa atau memohon kepada Allah agar dikaruniai sikap ihsan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar